Stroke di Usia 21, Wanita Ini Awalnya Hanya Sakit Kepala

Bossmoonvape – Stroke di usia 21 tahun merupakan pengalaman yang sangat mengejutkan bagi Phoebe O’Shaughnessy, seorang wanita asal Inggris. Awalnya, Phoebe hanya mengeluhkan sakit kepala yang datang tiba-tiba dan sangat mengganggu. Sakit kepala itu berlangsung selama empat hari berturut-turut, namun tidak ada obat yang mampu meredakan rasa sakitnya. “Pada hari keempat, saya tidak bisa menelan obat apapun karena rasa sakitnya dan meminta ibu saya untuk segera pergi ke rumah sakit,” ungkap Phoebe. Kejadian ini akhirnya membawa Phoebe pada diagnosis stroke yang mengejutkan.

Begitu tiba di rumah sakit, Phoebe langsung menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Tim medis melakukan pemeriksaan saraf kranial dan memantau kondisi kesehatan terkait kolitis ulseratif yang sudah lama di deritanya. Sayangnya, setelah itu, Phoebe tidak ingat apa-apa lagi. Tindakan medis segera di ambil, dan kondisi Phoebe semakin memburuk, yang menyebabkan dia harus di larikan ke unit stroke di Rumah Sakit Maidstone, Kent. Di sana, Phoebe kehilangan kemampuan berbicara dan mengalami kejang-kejang tanpa sebab yang jelas.

Diagnosis Trombosis Sinus Vena Serebral (CVST)

Stroke di usia 21 yang di alami Phoebe akhirnya di diagnosis sebagai trombosis sinus vena serebral (CVST), jenis stroke yang sangat langka dan di sebabkan oleh bekuan darah yang terbentuk di dalam sinus vena otak. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, karena dapat berakibat fatal jika tidak segera di tangani dengan tepat. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa stroke yang di alami Phoebe juga berhubungan dengan penyakit kolitis ulseratif yang di deritanya. Sebuah penyakit radang usus yang menyebabkan peradangan dan luka pada saluran pencernaan.

“Saya dirawat di Rumah Sakit Maidstone, Kent, tidak bisa berbicara sama sekali, dan mengalami kejang tanpa sebab,” kata Phoebe, mengingat kembali kejadian tersebut. “Saat bangun, saya tidak bisa berbicara atau berjalan, dan sisi kanan wajah saya mulai melemah,” tambahnya dengan raut wajah yang masih terbayang trauma masa itu. Tak hanya mengalami stroke, Phoebe juga harus makan melalui selang selama empat hari karena kesulitan menelan.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Kondisi Saat Ini dan Pesan untuk Orang Lain

Saat ini, Phoebe telah pulih dari kondisi yang begitu mengkhawatirkan dan bisa kembali berbicara dan berjalan seperti sebelumnya. Namun, perjalanan pemulihan ini bukanlah hal yang mudah. Ia harus menghabiskan waktu selama 21 hari di rumah sakit, menjalani serangkaian perawatan intensif, dan berjuang untuk pulih dari stroke yang terjadi pada April 2024.

Phoebe menceritakan bahwa pengalamannya ini sangat traumatis, namun ia tidak menyerah untuk terus berjuang menghadapi kondisinya. Meskipun sudah mengalami kolitis ulseratif sejak 2019, kondisi tersebut ternyata menjadi faktor pemicu bagi stroke yang dialaminya. Kini, di usia 22 tahun, Phoebe mengingatkan orang-orang yang mengalami penyakit radang usus seperti dirinya untuk lebih waspada terhadap kondisi kesehatan mereka. Ia menekankan pentingnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila merasakan gejala-gejala yang tidak biasa. Sebelum kondisi tersebut berkembang menjadi lebih parah.

“Bagi siapa pun yang mengalami kondisi serupa, penting untuk selalu waspada dan jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Penyakit yang tampaknya biasa bisa memicu masalah yang jauh lebih serius. Pesan Phoebe kepada mereka yang sedang berjuang dengan penyakit serupa.

Pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi banyak orang, terutama untuk mengenali tanda-tanda penyakit serius lebih awal. Bagi Phoebe, meski kondisi tubuhnya sempat terguncang, semangat hidupnya tetap kuat, dan ia kini berharap bisa membantu orang lain dengan pengalamannya.

“Simak Juga: 4 Penyakit yang Bisa Reda dengan Minum Teh Tawar”

Scroll to Top