Rutin Makan Yoghurt Bisa Kurangi Risiko Kanker Usus Besar

Bossmoonvape – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa rutin makan yoghurt dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Khususnya jenis kanker kolorektal proksimal, yang terjadi di sisi kanan usus besar. Penelitian yang di terbitkan dalam jurnal Gut Microbes ini menemukan bahwa konsumsi dua porsi atau lebih yoghurt per minggu dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kanker kolorektal yang terkait dengan keberadaan bakteri Bifidobacterium.

Penyakit kanker kolorektal proksimal cenderung lebih mematikan di bandingkan dengan kanker kolorektal distal (di sisi kiri usus besar). Peneliti utama, Shuji Ogino, MD, PhD, profesor di Departemen Epidemiologi Sekolah Kesehatan Masyarakat T.H. Chan, Harvard, menyatakan bahwa sekitar sepertiga dari kanker kolorektal berhubungan dengan keberadaan bakteri Bifidobacterium. Yang di temukan lebih sering pada mereka yang rutin mengonsumsi yoghurt. Menurut Peyton Berookim, MD, dari Cedars-Sinai Medical Center, yoghurt kaya akan probiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Yang pada gilirannya berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Manfaat Yoghurt untuk Kesehatan Mikrobioma Usus

Penelitian ini menyoroti bagaimana rutin makan yoghurt dapat mempengaruhi mikrobioma usus—komunitas mikroorganisme yang hidup di dalam saluran pencernaan. Mikrobioma usus memainkan peran penting dalam kesehatan pencernaan, serta berhubungan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker usus besar. Menurut para peneliti, bakteri baik seperti Bifidobacterium dapat memberikan perlindungan terhadap kanker kolorektal, terutama pada mereka yang mengonsumsi yoghurt secara teratur.

Konsumsi yoghurt secara rutin juga dapat meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus, yang mengarah pada peningkatan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. “Konsumsi yoghurt secara teratur dapat meningkatkan populasi bakteri baik di usus, yang pada akhirnya mendukung sistem imun tubuh,” jelas Berookim.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Studi Jangka Panjang yang Mendalam

Penelitian ini di dasarkan pada data dari dua studi besar yang telah berlangsung selama beberapa dekade, yaitu Nurses’ Health Study (NHS) dan Health Professionals Follow-up Study (HPFS). Kedua studi ini telah melacak kebiasaan diet lebih dari 150.000 orang sejak tahun 1970-an dan 1980-an. Mencakup berbagai faktor diet seperti asupan gula, alkohol, serat, kalori, dan konsumsi yoghurt. Para ilmuwan mengumpulkan data dari lebih dari 132.000 peserta untuk mengidentifikasi hubungan antara konsumsi yoghurt dan kanker kolorektal.

Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun konsumsi yoghurt tidak mengurangi risiko kanker kolorektal secara keseluruhan. Ada penurunan risiko sebesar 20 persen pada jenis kanker yang positif terhadap Bifidobacterium. Artinya, mereka yang mengonsumsi dua porsi yoghurt atau lebih per minggu memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengembangkan kanker usus besar jenis ini.

Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Meskipun temuan ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, peneliti mengingatkan bahwa hubungan antara rutin makan yoghurt dan penurunan risiko kanker usus besar masih perlu di pelajari lebih lanjut. “Penelitian ini masih dalam tahap awal, dan kami belum bisa menyimpulkan hubungan sebab-akibat secara pasti,” kata Satoko Ugai, PhD, peneliti pascadoktoral di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard. Selain itu, penelitian ini mengandalkan kebiasaan diet yang di laporkan sendiri oleh peserta, yang dapat menyebabkan potensi kesalahan dalam data.

Meski begitu, penelitian ini membuka peluang baru dalam memahami bagaimana perubahan kecil dalam kebiasaan makan. Seperti rutin makan yoghurt, dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit serius seperti kanker usus besar. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau perkembangan penelitian lebih lanjut agar mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai dampak probiotik dalam yoghurt terhadap kesehatan pencernaan.

“Simak Juga: Manfaat Kesehatan Rutin Konsumsi Matcha”

Scroll to Top