Bossmoonvape – RI Terima Hibah sebesar 7 juta euro atau sekitar Rp 123,17 miliar dari Uni Eropa (UE) dan Agence Française de Développement (AFD) untuk mendukung program pengelolaan laut yang berkelanjutan dan berbasis bukti. Perjanjian kerja sama tersebut resmi di tandatangani pada Kamis (6/3) di Jakarta. RI Terima Hibah ini akan di peruntukkan bagi dua instansi utama di Indonesia. Yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dana sebesar 3,55 juta euro akan di gunakan untuk mendanai berbagai kegiatan yang di pimpin oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sementara itu, 3,45 juta euro sisanya akan di gunakan oleh BRIN untuk mendukung inisiatif riset dan inovasi terkait pengelolaan laut. Hibah ini menjadi bagian dari upaya yang lebih besar di bawah inisiatif Global Gateway, yang bertujuan untuk memajukan pengelolaan laut yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hibah Ini Mendukung Rencana Modernisasi dan Riset Laut Indonesia
Sebagai bagian dari hibah ini, KKP akan mendapatkan dukungan untuk program-program yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya laut. Seperti penguatan infrastruktur perikanan dan riset terkait keberlanjutan ekosistem laut. Salah satu contoh konkret adalah proyek Eco Fishing Port yang bertujuan untuk memodernisasi empat pelabuhan perikanan Indonesia guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor perikanan.
Selain itu, BRIN juga akan memanfaatkan hibah tersebut untuk mendanai program Multi-Research Vehicle (MRV/KrisNa). Yang bertujuan untuk memperoleh dua kapal penelitian multidisiplin. Kapal ini akan di gunakan untuk mendalami berbagai aspek kelautan, mulai dari pemantauan kesehatan ekosistem laut hingga eksplorasi sumber daya alam bawah laut. Program riset ini sangat penting untuk memberikan bukti ilmiah dalam upaya pengelolaan dan pelestarian laut Indonesia yang kaya.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Kerja Sama yang Mendalam: Pendanaan Tambahan untuk Sektor Kelautan
Hibah yang di berikan oleh Uni Eropa ini melengkapi sejumlah pinjaman yang telah di salurkan sebelumnya oleh AFD kepada Indonesia. Sebelumnya, AFD telah memberikan pinjaman sebesar 98,6 juta euro untuk proyek Eco Fishing Port. Yang di harapkan dapat meningkatkan kapasitas pelabuhan perikanan di Indonesia. Selain itu, AFD juga memberikan pinjaman sebesar 89 juta euro untuk mendukung BRIN dalam memperoleh dua kapal penelitian canggih yang akan memperkuat kapasitas riset kelautan Indonesia.
Acara penandatanganan hibah ini berlangsung di Auditorium Gedung B.J. Habibi BRIN, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E. Denis Chaibi, serta Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, H.E. Fabien Penone. Hadir pula Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Direktur Pelabuhan Perikanan-KKP Tri Aris Wibowo, dan Kepala Subdit Pinjaman dan Hibah Bilateral 1-Kemenkeu Syahruddin. Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak dalam mendukung pengelolaan laut yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan adanya hibah ini, Indonesia semakin memperkuat langkah-langkah strategis untuk menjaga kelestarian laut dan ekosistemnya. Serta meningkatkan kapasitas riset dan pengelolaan sumber daya laut yang berbasis bukti. Ini menjadi contoh nyata dari kolaborasi internasional yang bermanfaat bagi masa depan laut Indonesia dan dunia.
“Simak Juga: Ramadan Cuan, Kurma Tanah Abang Laris, Omzet Melejit!”