Presiden Prabowo Akan Buka Social Security Summit 2024

Bossmoonvape – Presiden Prabowo Subianto di jadwalkan untuk membuka acara Social Security Summit 2024 yang akan berlangsung pada 26 November 2024 di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk membahas tantangan serta solusi terkait sistem jaminan sosial di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Dengan fokus utama pada inklusivitas dan keberlanjuta. Pertemuan ini di harapkan dapat membuka jalan bagi kemajuan sistem kesejahteraan sosial yang lebih baik di masa depan.

Tantangan “Middle Income Trap” dan Kebutuhan Jaminan Sosial yang Kuat

Dalam konferensi pers yang di adakan pada 18 November 2024, Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan, Zainudi. Menjelaskan salah satu tantangan besar yang di hadapi Indonesia dan negara berkembang lainnya: jebakan penghasilan menengah atau middle income trap. Fenomena ini terjadi ketika negara dengan penghasilan menengah mengalami stagnasi dan kesulitan untuk meningkatkan status ekonomi menjadi negara dengan penghasilan tinggi. Salah satu penyebab utama dari masalah ini adalah ketidakcukupan sistem jaminan sosial yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Zainudin menegaskan bahwa sistem jaminan sosial yang solid sangat diperlukan untuk memfasilitasi transisi negara-negara berkembang menuju status negara maju. Hal ini sesuai dengan salah satu poin penting dalam Asta Cit. Visi misi Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya peningkatan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan kewirausahaan, sektor kreatif, serta infrastruktur.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Social Security Summit 2024: Platform Kolaborasi untuk Solusi Inklusif

Social Security Summit 2024 akan menjadi sebuah forum penting bagi para pemangku kepentinga. Termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, untuk berkolaborasi dalam mencari solusi konkret bagi permasalahan jaminan sosial di Indonesia. Diskusi ini di harapkan dapat menghasilkan strategi yang dapat memperkuat sistem jaminan sosia. Sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia dan menciptakan kesempatan yang lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat.

Selain membuka acara, Presiden Prabowo Subianto akan memberikan sambutan bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo. Zainudin menambahkan, salah satu tujuan utama dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosia. Mengingat Indonesia saat ini sedang menikmati bonus demografi yang besar. Sistem jaminan sosial yang baik sangat penting untuk memastikan bonus demografi tersebut di manfaatkan secara maksimal dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Meningkatkan Perlindungan Sosial untuk Pekerja Informal

Salah satu fokus utama dalam pembahasan di Social Security Summit adalah memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja di sektor informal. Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar, mengungkapkan bahwa program jaminan sosia. Seperti JKN, sudah memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama untuk mengurangi angka kemiskinan. Namun, tantangan yang di hadapi adalah bagaimana memberikan perlindungan yang lebih inklusif bagi pekerja yang tidak memiliki upah tetap atau bekerja di sektor informal.

Zainudin menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan kini tengah fokus untuk memperluas cakupan jaminan sosia. Termasuk bagi pekerja di ekosistem desa, pasar rakyat, pasar modern, serta pekerja e-commerce dan pekerja rentan lainnya. Bahkan, BPJS Ketenagakerjaan juga mulai melindungi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, seperti ojek online yang meninggal akibat kecapekan, atau marbot masjid yang meninggal saat bertugas. Program perlindungan sosial ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyaraka. Termasuk mereka yang bekerja di sektor informal, dapat terlindungi dari risiko sosial-ekonomi.

Dengan demikian, Social Security Summit 2024 di harapkan tidak hanya menjadi ajang diskus. Tetapi juga langkah konkret untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan inklusif, serta siap menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan.

“Simak Juga: PPN 12%, Dampaknya Biaya Hidup dan Perekonomian”

Scroll to Top