Penyakit Misterius yang Menghantam Kongo, Epidemiolog

Bossmoonvape – Republik Demokratik Kongo tengah menghadapi situasi darurat kesehatan setelah munculnya wabah penyakit misterius yang menyerupai gejala flu. Penyakit Misterius ini telah menyebabkan hampir 80 kematian dari 376 kasus yang di laporkan sejak pertama kali terdeteksi pada akhir Oktober 2024. Lokasi wabah ini terpusat di distrik Panzi, Provinsi Kwango, yang terletak jauh dari ibu kota, Kinshasa, dan memiliki akses terbatas ke fasilitas kesehatan.

Gejala dan Dampak Wabah yang Mengerikan

Menurut laporan, penyakit yang belum di ketahui penyebabnya ini menimbulkan gejala demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan nyeri tubuh pada para penderitanya. Menurut Menteri Kesehatan setempat, Samuel-Roger Kamba, sebagian besar penderita menunjukkan sindrom mirip flu, dengan beberapa kasus mengalami gangguan pernapasan yang parah. “Penyakit ini mirip flu, namun ada komplikasi pada saluran pernapasan yang menyebabkan kematian pada sebagian penderita,” ungkap Kamba.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa 40% dari kasus ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, yang kondisinya semakin memprihatinkan akibat kekurangan gizi. Apollinaire Yumba, Menteri Kesehatan Provinsi Kwango, menambahkan bahwa penurunan kadar hemoglobin dalam darah di temukan pada banyak pasien, yang semakin memperburuk kondisi mereka.

Dugaan Epidemiolog: Virus Bisa Jadi Penyebabnya

Dalam menanggapi fenomena ini, Dicky Budiman. Epidemiolog dari Griffith University, Australia. Menduga bahwa penyebaran penyakit ini kemungkinan di sebabkan oleh virus. Menurutnya, gejala yang muncul sangat mirip dengan flu. Dengan tambahan gejala lain seperti nyeri tulang, nyeri kepala, dan gangguan pernapasan yang parah. “Gejala demam, nyeri badan, dan gangguan pernapasan khas pada virus flu dapat menyebabkan kegagalan pernapasan atau di stress yang berujung pada kematian,” jelas Dicky.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Selain itu, ia juga mencatat penurunan hemoglobin yang sangat signifikan pada pasien, terutama anak-anak, yang semakin memperburuk situasi. Menurutnya, 40% dari kasus ini adalah anak-anak di bawah lima tahun, yang mayoritas sudah terpapar masalah gizi buruk.

Faktor-faktor Pendukung dan Penyelidikan Lanjutan

Dicky juga menyoroti bahwa kondisi kesehatan di Republik Demokratik Kongo memang sudah dalam keadaan yang cukup buruk. Malnutrisi menjadi masalah besar, dengan banyak anak-anak menjadi korban utama wabah ini. “Kondisi malnutrisi pada anak-anak ini sangat memperburuk kemampuan tubuh mereka untuk melawan infeksi,” ujar Dicky.

Selain dugaan virus flu yang mungkin berperan. Dicky juga mengingatkan bahwa pada bulan Desember ini, siklus flu secara global tengah meningkat. Terutama di belahan bumi utara. Oleh karena itu, meskipun ada indikasi virus sebagai penyebab, ia menekankan bahwa penyebab pasti masih perlu melalui penelitian lebih lanjut. “Apakah ini virus atau bakteri, kita masih harus menunggu hasil investigasi lebih lanjut dari WHO,” tambahnya.

Wabah yang melanda Kongo ini menuntut perhatian serius dari pihak berwenang. Untuk segera menyelesaikan penyelidikan dan memberikan penanganan medis yang lebih baik. Agar penyebarannya dapat di hentikan dan korban lebih lanjut dapat di minimalkan.

“Simak Juga: Kolesterol Tidak Terkontrol Bisa Berujung Stroke”

Scroll to Top