Pasar Saham Asia Anjlok Akibat Tarif Impor Trump!

Bossmoonvape – Pasar saham Asia anjlok pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (7/4/2025), di picu oleh kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menetapkan tarif impor tinggi bagi barang-barang yang masuk ke negaranya. Kebijakan yang mengancam memicu perang dagang global ini langsung memberikan dampak besar terhadap kinerja bursa saham di berbagai negara di kawasan Asia.

Dampak Langsung pada Bursa Saham Jepang

Pasar saham Asia anjlok dengan dampak yang sangat signifikan di Jepang. Indeks acuan bursa saham Jepang, NIKKEI, tercatat turun lebih dari 8% tak lama setelah di buka. Penurunan ini menyebabkan rata-rata saham di Jepang jatuh di bawah level 33.000 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2024. Indeks yang lebih luas, TOPIX, juga mencatatkan penurunan lebih dari 7,5%, meskipun sempat mengalami pemulihan dari penurunan terburuknya. Penurunan yang tajam ini menunjukkan betapa besar kekhawatiran pasar terhadap eskalasi ketegangan perdagangan global.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Korsel dan Taiwan Ikut Terdampak

Tidak hanya Jepang, pasar saham Asia anjlok juga merambah ke Korea Selatan dan Taiwan. Indeks saham utama Korea Selatan, KOSPI, jatuh lebih dari 4,8% setelah pembukaan pasar. Kejatuhan ini sempat menyebabkan penghentian perdagangan selama lima menit untuk menghindari penjualan besar-besaran oleh investor. Sementara itu, di Taiwan, indeks TAIEX mengalami penurunan tajam lebih dari 9,7%. Saham-saham besar seperti TSMC dan Foxconn, yang menjadi andalan ekonomi Taiwan, turun hampir 10%. Perdagangan di pasar saham Taiwan juga sempat di hentikan sementara untuk meredakan situasi.

Australia dan Selandia Baru Tertekan

Selain Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, pasar saham Asia anjlok juga mempengaruhi Australia dan Selandia Baru. Indeks acuan ASX 200 di Australia turun 6,3% dalam perdagangan pagi, sementara indeks NZX 50 di Selandia Baru tercatat turun lebih dari 3,5%. Penurunan ini menunjukkan bahwa kebijakan tarif impor tinggi yang di terapkan Trump tidak hanya berdampak pada negara-negara besar seperti Jepang dan Korea Selatan, tetapi juga merembet ke pasar saham di negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Bursa saham Indonesia sendiri belum di buka karena masih dalam momen libur Lebaran. Namun, di perkirakan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan di buka kembali pada Selasa, 8 April 2025. Akan mencatatkan pergerakan yang cukup volatile. Mengingat dampak besar yang di timbulkan dari kebijakan tarif impor AS ini terhadap pasar global.

Kebijakan tarif impor tinggi yang di picu oleh keputusan Trump ini semakin memperburuk ketegangan dalam perdagangan global. Jika perang dagang terus berlanjut, pasar saham Asia anjlok bisa menjadi gambaran dari ketidakpastian ekonomi yang akan terus menghantui pasar global. Pemerintah dan pelaku pasar di seluruh dunia kini memantau dengan cermat langkah-langkah berikutnya yang akan di ambil oleh Amerika Serikat dan negara-negara mitra dagangnya.

“Simak Juga: Sejarah dan Pemilik Khong Guan yang Ternyata Bukan dari RI”

Scroll to Top