Bossmoonvape – Indonesia segera memasuki babak baru dalam industri kimia dengan di bangunnya pabrik soda ash pertama di negara ini. Pabrik yang akan di bangun oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri yang saat ini masih bergantung pada impor. Rencananya, pabrik ini akan mulai beroperasi pada akhir 2027, dengan produksi komersial pertama yang di harapkan mencapai 300 ribu ton soda ash per tahun.
Proyek Pembangunan Pabrik di Kawasan Industri Bontang
Pabrik soda ash pertama di Indonesia akan di bangun di Kawasan Industri Bontang, Kalimantan Timur, dengan rencana dimulai pada kuartal pertama 2025. Rifki Adi Nugroho, Ketua Tim Persiapan Proyek Soda Ash PT Pupuk Kaltim. Mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik ini akan memakan waktu sekitar 33 bulan. Lokasi pembangunan di kawasan industri ini diharapkan dapat mendukung kelancaran proses konstruksi dan produksi.
“Kami rencanakan di mulai pada kuartal pertama 2025, dan bisa memulai produksi secara komersial di akhir 2027,” ujar Rifki dalam konferensi pers virtual, Senin (20/1/2025).
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Targetkan Mengurangi Ketergantungan pada Impor
Salah satu tujuan utama dari pembangunan pabrik ini adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor soda ash. Rifki menargetkan, dengan kapasitas produksi 300 ribu ton soda ash per tahun. Ini dapat mensubstitusi hingga 30 persen kebutuhan soda ash yang selama ini di pasok dari luar negeri.
“Kami berharap, dengan keberadaan pabrik ini, dapat memenuhi kebutuhan soda ash untuk industri di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Pulau Sumatera,” tambah Rifki. Soda ash sendiri merupakan bahan baku penting bagi berbagai sektor industri, termasuk manufaktur kaca, detergen, dan tekstil.
Dampak Positif untuk Perekonomian Nasional
Pembangunan pabrik ini di perkirakan akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Rifki menyebutkan bahwa proyek ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja. Tetapi juga mendorong penggunaan material konstruksi dalam negeri, yang akan memperkuat perekonomian lokal melalui pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Selain substitusi impor, pembangunan pabrik soda ash ini juga memberikan multiplayer effect bagi ekonomi nasional,” jelas Rifki. Dengan lokasi pabrik yang berada di kawasan industri seluas 16 hektare, Indonesia semakin menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kemandirian industri dalam negeri.
Dengan pabrik soda ash pertama ini, Indonesia berharap dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan daya saing industri nasional. Pabrik ini tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tetapi juga berpotensi membuka peluang ekspor ke pasar internasional di masa depan.