OrangTua Harus Selalu Waspada Terhadap Kesehatan Anak

Bossmoonvape – Sebagai orangtua, penting untuk selalu waspada terhadap kondisi kesehatan anak, terutama jika muncul gejala yang tidak biasa. Salah satu kondisi yang sering terjadi pada anak, terutama bayi, adalah hernia inguinal. Meskipun terlihat sepele, kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius terhadap orangtua agar tidak menimbulkan komplikasi. Mengenali gejala, faktor risiko, dan prosedur penanganan medis yang tepat akan sangat membantu dalam memastikan kesehatan anak.

Apa Itu Hernia Inguinal pada Anak?

Hernia inguinal adalah kondisi di mana sebagian organ dalam perut, seperti usus, menonjol keluar melalui celah di area selangkangan yang belum menutup dengan sempurna. Pada perkembangan janin, terdapat saluran yang di sebut prosesus vaginalis yang seharusnya menutup sebelum bayi lahir. Jika saluran ini tidak menutup dengan sempurna, organ perut bisa keluar dan membentuk hernia. Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dan biasanya dapat terlihat sebagai benjolan kecil di area selangkangan.

Menurut dr. Kozzy, Sp.BA, dokter spesialis bedah anak di Bethsaida Hospital Gading Serpong, hernia inguinal umumnya di sebabkan oleh kelainan bawaan, yaitu ketidaksempurnaan penutupan saluran yang menghubungkan rongga perut dengan area selangkangan. Selain itu, kondisi ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir dan balita berusia 0–1 tahun, dengan risiko lebih tinggi pada bayi prematur dan anak laki-laki.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Gejala dan Faktor Risiko Hernia Inguinal pada Anak

Gejala utama hernia inguinal adalah munculnya benjolan kecil di area selangkangan. Benjolan ini biasanya terlihat lebih jelas saat anak menangis, batuk, atau mengejan. Pada anak yang lebih besar (usia 1-5 tahun), benjolan ini semakin terlihat, terutama ketika mereka berusaha mengejan atau menangis. Meskipun jarang terjadi pada anak usia 6–12 tahun, hernia inguinal tetap bisa terjadi.

Beberapa faktor risiko yang perlu di perhatikan meliputi kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, serta kelainan bawaan lain seperti Gastroschisis dan Omfalokel, yang dapat mempengaruhi dinding perut anak. Hernia inguinal juga lebih sering terjadi pada anak laki-laki, dengan risiko hingga 6 kali lebih tinggi di bandingkan anak perempuan.

Jika di biarkan, hernia ini bisa menyebabkan rasa nyeri hebat dan bahkan kondisi darurat medis, seperti usus yang terjepit (hernia strangulata). Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting.

Prosedur Penanganan Hernia Inguinal pada Anak

Hernia inguinal tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan memerlukan tindakan medis berupa operasi. Prosedur yang biasa dilakukan untuk menangani hernia ini disebut herniotomi, yakni operasi untuk mengembalikan organ yang menonjol ke posisi semula dan menutup saluran yang terbuka. Proses operasi ini umumnya dilakukan dengan bius umum melalui sayatan kecil di area selangkangan. Waktu operasi biasanya hanya sekitar 30-45 menit dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

Alternatif lain yang lebih modern adalah metode laparoskopi, di mana sayatan yang dilakukan lebih kecil dan memberikan hasil yang lebih baik secara kosmetik. Prosedur ini juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan lebih minim risiko infeksi.

Bagi orangtua, penting untuk segera memeriksakan anak ke dokter jika ada tanda-tanda hernia inguinal. Deteksi dini dan penanganan yang tepat akan memastikan anak tumbuh dengan sehat dan terhindar dari komplikasi yang lebih serius.

Dengan dukungan dokter spesialis berpengalaman dan fasilitas medis terkini, rumah sakit seperti Bethsaida Hospital Gading Serpong berkomitmen untuk memberikan penanganan optimal bagi anak yang mengalami hernia inguinal, sehingga anak bisa menjalani hidup sehat tanpa gangguan.

“Simak Juga: Musim Hujan, Semakin Rentan Terkena Penyakit DBD”

Scroll to Top