Musim Hujan, Semakin Rentan Terkena Penyakit DBD

Bossmoonvape – Musim hujan sering kali membawa dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah peningkatan risiko penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Keberadaan genangan air yang melimpah menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyakit ini.

Mengenali gejala dan faktor risiko sangat penting untuk mencegah penyebaran DBD, terlebih pada musim hujan yang cenderung memperburuk situasi. Menurut dr. Ifael Yerosias Mauleti, dokter spesialis penyakit tropis di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, ada beberapa hal yang perlu kita pahami tentang DBD agar dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat.

Faktor Penyebab Meningkatnya Risiko DBD di Musim Hujan

Musim hujan membuat lingkungan lebih rentan terhadap penyebaran nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di genangan air. Dr. Ifael menjelaskan, ada tiga faktor utama yang meningkatkan risiko DBD, yaitu faktor individu, lingkungan, dan virus itu sendiri.

Orang yang memiliki imunitas tubuh yang menurun berisiko lebih besar terinfeksi DBD karena tubuh mereka tidak mampu melawan infeksi dengan baik. Selain itu, daerah dengan populasi nyamuk yang tinggi dan keberadaan virus yang tinggi juga berperan penting dalam peningkatan kasus DBD.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai

Gejala DBD umumnya di mulai dengan demam tinggi, yang hampir selalu dialami oleh pasien. Namun, ada juga kasus di mana seseorang terinfeksi DBD tanpa gejala yang jelas. Selain demam, gejala lain yang sering muncul adalah rasa pegal linu, sakit kepala yang terlokalisir di bagian jidat, serta mual, muntah, dan diare.

Pada kasus yang lebih parah, bisa muncul tanda perdarahan spontan, seperti mimisan, pendarahan di kulit, bahkan berak atau kencing darah. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sangat penting untuk segera mendapatkan penanganan medis.

Perbedaan Nyamuk Aedes aegypti dan Nyamuk Biasa

Selain mengenali gejala, penting juga untuk mengetahui perbedaan antara nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk biasa. Secara kasat mata, nyamuk Aedes aegypti dapat di kenali dari ciri khas warna tubuhnya yang memiliki garis-garis hitam dan putih seperti pola zebra.

Penyakit DBD biasanya baru muncul sekitar 5 hingga 12 hari setelah di gigit oleh nyamuk ini. Masa inkubasi rata-rata adalah 7 hari. Jika tidak segera di tangani, demam tinggi akan muncul dan dapat mengarah pada komplikasi serius. Oleh karena itu, pencegahan dan kewaspadaan sangat penting untuk menanggulangi penyakit ini.

Dengan mengenali faktor penyebab, gejala, dan cara membedakan nyamuk penyebar DBD, kita dapat lebih waspada dan melindungi diri dari ancaman penyakit ini, terutama saat musim hujan.

“Simak Juga: Musim Dingin, Risiko Dehidrasi Saat Nikmati Teh atau Kopi Hangat”

Scroll to Top