Bossmoonvape – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya pemahaman yang baik dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Meskipun AI dikenal sebagai teknologi canggih yang dapat mempermudah berbagai aspek kehidupan. Meutya mengingatkan bahwa tidak semua informasi yang dihasilkan oleh AI dapat dianggap benar begitu saja. Oleh karena itu, literasi digital yang mumpuni sangat diperlukan agar masyarakat dapat menggunakan teknologi ini dengan bijak dan efektif.
AI: Teknologi Canggih yang Perlu Pemahaman Lebih
Dalam kunjungan kerjanya di Kampoeng Cyber, Yogyakarta. Menkomdigi Meutya Hafid mengungkapkan bahwa kita sudah berada di era kecerdasan buatan. Tetapi tidak semua orang menyadari betapa pentingnya memahami teknologi ini secara mendalam. Banyak orang mungkin sudah menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari, tetapi belum sepenuhnya memahami bagaimana cara kerja dan dampaknya.
“Kami juga ingin menyampaikan bahwa kita sudah menghadapi era kecerdasan artifisial. Kadang-kadang kita menggunakan, tapi kita tidak paham ini kecerdasan artifisial, gitu,” ujar Meutya, Rabu (11/12/2024). Ia menegaskan bahwa meskipun teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan. Penting bagi masyarakat untuk tahu batasan dan potensi AI agar dapat memaksimalkan manfaatnya.
Pemanfaatan AI dalam Pendidikan dan Ekonomi Digital
Meutya juga mencontohkan beberapa penerapan AI yang bermanfaat di sektor pendidikan. Seperti penggunaan teknologi untuk membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan bagi anak-anak atau membantu menghitung berbagai hal yang lebih efisien. Namun, ia juga mengingatkan bahwa meskipun AI sangat membantu, kita harus selalu kritis terhadap informasi yang di berikan.
“Kita sekarang bisa tanya, bisa tanya saran, meskipun kita harus ingatkan juga di AI nggak semuanya benar ya. Makanya, perlu selalu ada pendampingan,” kata Menkomdigi. Ia menjelaskan bahwa AI seharusnya tidak hanya di lihat sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan, tetapi juga harus di manfaatkan dengan pengawasan dan pemahaman yang tepat.
Lebih lanjut, Meutya juga menekankan bahwa teknologi ini harus bisa mendukung berbagai sektor, terutama untuk meningkatkan produktivitas dan ekonomi digital di Indonesia. Salah satu contoh nyata adalah penerapan AI untuk mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Sinergi untuk Meningkatkan Literasi Digital di Indonesia
Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai teknologi AI, Meutya menegaskan bahwa literasi digital harus terus di perkuat. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan terus bekerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi, seperti Siberkreasi, yang telah berkolaborasi sejak 2017 dalam mempromosikan literasi digital di seluruh Indonesia.
“Teknologi, khususnya kecerdasan artifisial, itu harus membantu UMKM, itu yang pertama. Kedua, harus membantu kita mengekalkan budaya, apalagi di sini saya lihat Kampoeng Cyber ini justru berangkatnya, semangatnya adalah budaya,” tambah Meutya. Menurutnya, kesuksesan penggunaan teknologi tidak hanya di ukur dari kemajuan ekonomi, tetapi juga bagaimana teknologi dapat mendukung pelestarian budaya dan nilai-nilai gotong royong.
Pemanfaatan teknologi AI memang memberikan banyak potensi bagi masyarakat, tetapi tanpa pemahaman yang cukup, dampaknya bisa saja kurang optimal. Oleh karena itu, literasi digital menjadi hal yang sangat penting agar teknologi dapat d igunakan dengan bijak dan memberikan manfaat yang maksimal, terutama bagi sektor-sektor vital seperti pendidikan, UMKM, dan budaya. Dengan kolaborasi yang terus di jalin antara pemerintah dan berbagai komunitas, Indonesia dapat semakin siap menghadapi tantangan era digital dengan lebih cerdas dan terarah.
“Simak Juga: Kementerian Pertanian, Peningkatan Produksi Susu Sapi”