Bossmoonvape – Kunci untuk meningkatkan produktivitas kopi sekaligus mendukung keberlanjutan pertanian, Coop Coffee Indonesia bekerja sama dengan Kementerian UMKM menggelar edukasi penggunaan pupuk organik kepada para petani kopi di Bali. Pelatihan ini di adakan khusus bagi petani kopi yang juga merupakan nasabah dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Melalui inisiatif ini, para petani di harapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen kopi mereka dengan memanfaatkan pupuk organik yang ramah lingkungan.
Potensi Besar Kopi Kintamani di Pasar Global
Sertifikasi Indikasi Geografis Sebagai Nilai Tambah
Kopi Kintamani, yang telah memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis, memiliki potensi besar untuk memberikan nilai lebih bagi petani kopi di Bali. Kopi dengan sertifikasi ini menunjukkan kualitas terbaik yang berasal dari daerah spesifik, memberikan jaminan mutu, serta membuka peluang lebih besar dalam pasar domestik dan internasional. Kerjasama antara PNM dan Coop Coffee Indonesia juga memastikan bahwa kopi dari Kintamani dapat di pasok ke Starbucks, dengan pengiriman rata-rata 10 kontainer per tahun. Ini menunjukkan tingginya permintaan global terhadap kopi Kintamani.
Pemberdayaan dan Pengembangan Kapasitas Petani
Sunar Basuki, Direktur Operasional PNM, menegaskan bahwa komitmen PNM tidak hanya berfokus pada produksi bahan mentah. Tetapi juga pada pemberdayaan petani kopi untuk mengolah kopi mereka menjadi produk yang lebih bernilai. PNM berupaya mendukung petani untuk mengolah kopi dengan lebih baik, sehingga meningkatkan nilai jual dan daya saing kopi Kintamani di pasar global.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Kolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal dan Perempuan
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi, PNM melalui program TJSL memberikan bantuan berupa bibit Kopi Arabika Kintamani kepada petani setempat. Bantuan bibit ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi mereka. Yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan kualitas kopi yang meningkat, petani akan memiliki daya tawar yang lebih tinggi di pasar internasional.
Pemberdayaan Perempuan dalam Pertanian Kopi
Selain edukasi tentang pertanian, PNM juga bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk mengedukasi petani tentang pentingnya kesetaraan gender. Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan usaha kopi serta mendukung peran mereka dalam keluarga. Dengan melibatkan perempuan, diharapkan dapat tercipta keseimbangan dalam pengelolaan usaha pertanian yang lebih berkelanjutan.
Melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, pemberdayaan petani kopi Kintamani tidak hanya berfokus pada peningkatan kuantitas produksi. Tetapi juga pada kualitas dan nilai tambah produk kopi mereka. Ini merupakan langkah penting dalam menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan mampu bersaing di pasar global. Serta memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas lokal.
“Simak Juga: Badan Pusat Statistik, Indonesia Impor 38,5 Juta Ton Beras di 2024”