Bossmoonvape – Pada tanggal 24 November 2024, Etihad Stadium menjadi saksi kejutan besar yang membuat Manchester City harus menelan pil pahit. Tim tuan rumah, yang selama ini menjadi salah satu kekuatan dominan di Premier League, di permalukan oleh Tottenham Hotspur dengan skor telak 0-4. Kekalahan ini tidak hanya menghebohkan dunia sepak bola, tetapi juga mencatatkan sejarah kelam bagi Man City, karena ini menjadi kekalahan terbesar yang pernah mereka alami di stadion kebanggaan mereka.
Babak Pertama: Kejutan Maddison dan Ketidakberdayaan City
Manchester City yang selama ini di kenal dengan permainan menyerang agresifnya, kali ini seakan tidak dapat berbuat banyak menghadapi serangan tajam dari Tottenham. James Maddison menjadi pahlawan bagi Spurs dengan mencetak dua gol di babak pertama. Gol pertama datang dari sebuah tembakan terarah yang tak bisa di hentikan oleh Ederson, sementara gol keduanya tercipta lewat serangan cepat yang memanfaatkan kelengahan lini pertahanan City. Keduanya mengejutkan para penggemar Man City yang datang dengan harapan besar.
Di sisi lain, Man City terlihat kebingungan dan kesulitan untuk mengimbangi permainan cepat Tottenham. Meski mereka mencoba bangkit, kualitas permainan yang di tunjukkan tim tuan rumah jauh dari ekspektasi. Pep Guardiola, yang biasanya mampu meramu taktik cerdas. Kali ini tampak frustrasi melihat timnya tak mampu mengatasi tekanan yang di berikan oleh Spurs.
Babak Kedua: Pesta Gol Spurs dan Kejatuhan Man City
Memasuki babak kedua, Man City berusaha untuk bangkit, namun tidak ada perubahan signifikan dalam permainan mereka. Pedro Porro menambah derita City dengan gol ketiga setelah memanfaatkan ruang kosong di sisi kanan pertahanan, dan gol keempat datang dari Brennan Johnson yang menyempurnakan kemenangan Spurs dengan sebuah tembakan yang semakin memperburuk keadaan Man City.
Kekalahan ini benar-benar menghempaskan harapan para pendukung tuan rumah. Spurs tampil begitu efektif, sementara City terus tertekan tanpa mampu menciptakan peluang berarti. Bukan hanya kehilangan tiga poin, tetapi Manchester City harus menerima kenyataan bahwa kekalahan ini adalah salah satu yang terburuk dalam sejarah mereka.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Kekalahan Terbesar dan Berakhirnya Rekor Tak Terkalahkan di Etihad
Kekalahan 0-4 ini menandai titik terendah dalam era kepelatihan Pep Guardiola di Man City. Ini menjadi kekalahan ketiga beruntun bagi mereka di liga, dan yang kelima secara beruntun di semua kompetisi. Sebuah catatan yang tentu sangat mengecewakan mengingat dominasi mereka di Premier League selama beberapa tahun terakhir.
Bahkan BBC melaporkan bahwa ini adalah kekalahan terbesar yang pernah dialami Manchester City di Etihad Stadium. Terakhir kali mereka kalah dengan selisih empat gol atau lebih di pertandingan kompetitif adalah pada Februari 2003, ketika mereka masih bermarkas di Maine Road. Saat itu, tim yang diperkuat oleh pemain-pemain seperti Richard Dunne, Robbie Fowler, dan Nicolas Anelka kalah 1-5 dari Arsenal.
Kekalahan ini juga mengakhiri rekor tak terkalahkan Man City di Etihad yang telah berlangsung selama 52 pertandingan di seluruh ajang. Rekor impresif ini berakhir dengan kekalahan dari Brentford pada November 2022, tetapi hasil terbaru ini tentu jauh lebih menyakitkan bagi tim dan penggemar mereka.
Krisis yang Menghantui Man City
Kekalahan telak ini menjadi peringatan keras bagi Manchester City. Dengan performa yang terus menurun dan tidak mampu bangkit dari hasil buruk, mereka harus segera mencari solusi agar tidak terperosok lebih dalam. Pep Guardiola, sebagai manajer yang diakui kualitasnya, tentu dihadapkan pada tantangan besar untuk memperbaiki kondisi tim.
Sementara itu, Tottenham Hotspur layak merayakan kemenangan besar ini. Mereka menunjukkan bahwa dengan permainan yang disiplin dan serangan cepat, mereka mampu merobohkan salah satu raksasa Premier League. Kini, dengan musim yang masih panjang, tantangan bagi kedua tim akan semakin besar. Bagi Manchester City, waktu untuk bangkit dan mengembalikan kepercayaan diri mereka semakin mendesak.
“Simak Juga: Manchester United, Ruben Amorim Siap Bawa Kembali ke Puncak”