KKP Revitalisasi Tambak Udang dan Kampung Nelayan Sumbawa

Bossmoonvape – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana untuk merevitalisasi tambak udang seluas 800 hektar yang terletak di Proyek Strategis Nasional (PSN) Udang Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan nelayan, serta memperbaiki kesejahteraan rumah tangga perikanan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menjelaskan bahwa selama ini, tambak udang tersebut masih dikelola secara tradisional, dengan beberapa lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, dalam revitalisasi yang akan dilakukan. KKP akan bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (KPKP) untuk menata pemukiman nelayan yang ada di sekitar tambak.

“Dalam revitalisasi ini, kami berharap produktivitas tambak udang dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, kami juga akan memperbaiki kondisi pemukiman nelayan agar mereka dapat hidup lebih layak dan sejahtera,” ujar Trenggono saat meninjau langsung kawasan tambak udang, Jumat (21/2/2025). Kolaborasi antara KKP dan KPKP ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki sektor ekonomi, tetapi juga untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Pembangunan Kampung Nelayan Modern di Pulau Bungin

Selain revitalisasi tambak udang, KKP juga memiliki rencana besar untuk membangun kampung nelayan modern di Pulau Bungin, Sumbawa. Program Kampung Nelayan Modern ini bertujuan untuk mentransformasikan kehidupan sosial dan ekonomi nelayan dengan membangun infrastruktur yang lebih baik. Fasilitas yang akan di bangun meliputi sentra kuliner, area indoor dan outdoor, riverside area, rooftop area, bale nelayan, serta shelter pendaratan ikan. Tidak hanya itu, kampung ini juga akan di lengkapi dengan bengkel kapal nelayan. Stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.

Trenggono menambahkan, “Kampung Bungin akan menjadi pusat aktivitas nelayan, di mana mereka bisa langsung menjual hasil tangkapan mereka setelah melaut. Program ini juga akan melibatkan tim dari KPKP untuk menata pemukiman nelayan yang terkenal sebagai salah satu yang terpadat di dunia.” Dengan pembangunan kampung nelayan modern ini. Di harapkan kehidupan para nelayan akan semakin sejahtera dan mereka dapat bekerja dengan lebih efisien.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Sinergi Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Kementerian PKP

Sementara itu, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah. Mengungkapkan bahwa Sumbawa memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan. Tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki sumber daya manusia yang siap untuk mengelola potensi tersebut. Menurut Fahri, sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian PKP ini sangat penting untuk mengoptimalkan potensi tersebut, khususnya dalam hal pemukiman nelayan.

“Kami hadir di sini karena Presiden Prabowo sangat prihatin melihat kenyataan bahwa meskipun para nelayan memiliki sumber protein yang melimpah, namun pemukiman mereka tidak layak. Dengan kolaborasi ini, kami yakin dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Fahri. Dengan adanya revitalisasi tambak udang dan pembangunan kampung nelayan modern. Sumbawa di harapkan dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakatnya.

“Simak Juga: Progres Kilang Balikpapan Mencapai 92%”

Scroll to Top