Ibu yang Bekerja, Pentingnya Perhatian untuk Diri Sendiri

Bossmoonvape – Ibu yang bekerja di luar rumah sembari mengurus keluarga memiliki tantangan besar dalam menjalani peran ganda ini. Psikolog dari Rumah Konsul Indonesia, Dian Sartika Sari, M.Psi.. Menjelaskan bahwa perempuan yang mengombinasikan pekerjaan dan pengelolaan rumah tangga sering kali rentan terhadap stres tinggi. Tuntutan pekerjaan yang padat dan dinamika keluarga yang terus berubah membuat ibu pekerja harus menjaga keseimbangan antara berbagai peran yang mereka jalani.

Strategi Menjaga Keseimbangan Antara Stres dan Kebahagiaan

Dian menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara distress (stres negatif) dan eustress (stres positif) dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, ia merekomendasikan agar ibu pekerja mengalokasikan 60 persen waktu untuk aktivitas produktif, dan 40 persen sisanya untuk beristirahat. Istirahat ini tidak selalu harus berupa tidur, tetapi bisa dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Seperti olahraga, meditasi, atau sekadar menekuni hobi yang disukai. Kegiatan ini membantu meremajakan tubuh dan pikiran, sehingga ibu pekerja tetap bisa menjalani rutinitas dengan semangat.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Dukungan Sosial dan Self-Care: Kunci Keseimbangan Ibu Bekerja

Dian juga menyoroti pentingnya dukungan sosial dan self-care bagi ibu yang bekerja. Ketika ibu mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau rekan kerja, mereka akan merasa lebih terorganisir dan mampu membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga dengan lebih baik. Ibu yang bekerja cenderung lebih terampil dalam manajemen waktu, karena di kantor mereka fokus bekerja, sementara di rumah perhatian mereka tertuju pada anak dan keluarga. Hal ini menjadikan pembagian waktu mereka lebih efektif, meskipun tingkat stres yang di alami ibu pekerja seringkali lebih tinggi di bandingkan ibu rumah tangga.

Menemukan Kebahagiaan dalam Peran Ganda

Namun, meskipun ibu pekerja memiliki tingkat stres yang lebih tinggi, kualitas hidup dan kebahagiaan mereka seringkali lebih baik. Ibu yang bekerja memiliki kesempatan untuk mengaktualisasi diri, bertemu teman baru, dan mendapatkan dukungan sosial yang lebih luas. Dian menjelaskan bahwa perbedaan terletak pada apa yang membuat masing-masing ibu merasa bahagia. Kebahagiaan ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental keluarga secara keseluruhan.

Apapun pilihan seorang ibu, baik bekerja maupun tidak, yang terpenting adalah kebahagiaan ibu itu sendiri. Kebahagiaan ibu adalah kunci untuk menciptakan keluarga yang sehat dan bahagia. Oleh karena itu, setiap ibu perlu menjaga keseimbangan antara peran yang di jalani dan memberi perhatian pada diri sendiri, karena kebahagiaan ibu sangat memengaruhi kesehatan mental seluruh keluarga.

“Simak Juga: Menyusui, Pentingnya ASI untuk Perkembangan Otak Bayi”

Scroll to Top