Bossmoonvape – Gigi retak adalah masalah yang dapat di alami siapa saja, dan meskipun seringkali terasa menyakitkan, terutama saat mengunyah atau menggigit makanan, gigi retak tidak selalu harus di cabut. Menurut drg. Hanny Ilanda, Spesialis Konservasi Gigi di RS Pondok Indah – Puri Indah, gigi yang retak bisa di selamatkan tergantung pada seberapa dalam dan besar retakan tersebut. Penyebab umum terjadinya gigi retak termasuk kebiasaan mengunyah makanan keras seperti es batu atau makanan yang bisa merusak permukaan gigi. Selain itu, gigi yang berlubang dan telah di tambal juga rentan retak.
Penyebab lainnya adalah ketika gigi yang sudah di cabut dan tidak di ganti, menyebabkan beban pada gigi yang tersisa menjadi lebih berat. Beban ini dapat menyebabkan keretakan lebih cepat saat di gunakan untuk mengunyah.
Gejala dan Tanda-Tanda
Gejala utama yang dapat dirasakan jika gigi mengalami keretakan adalah rasa sensitif, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin atau manis. Rasa ngilu saat mengunyah juga bisa terjadi. Drg. Hanny menjelaskan bahwa jika gigi yang retak sudah mati, sensasi rasa seperti dingin atau panas mungkin tidak di rasakan, berbeda dengan gigi yang masih hidup.
Selain itu, nyeri yang intens saat mengunyah atau menggigit makanan dapat menjadi tanda retakan pada gigi. Jika gigi yang retak sudah mencapai akar, biasanya gigi akan terasa goyah, dan kondisi ini menandakan bahwa gigi tersebut sulit di selamatkan.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Cara Penanganan yang Tepat
Penanganan ini sangat bergantung pada tingkat keparahan retakan dan gejala yang di alami pasien. Untuk retakan kecil, penambalan gigi bisa dilakukan untuk memperbaiki dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Namun, jika rasa nyeri terus berlanjut, perawatan saluran akar mungkin di perlukan untuk mengatasi masalah lebih dalam pada gigi tersebut.
Untuk gigi yang retaknya sudah cukup besar, pemasangan mahkota selubung dapat melindungi dan memperkuat gigi. Sehingga retakan tidak semakin meluas. Namun, jika ini telah mencapai akar dan terasa goyah. Maka langkah terakhir adalah pencabutan gigi dan menggantinya dengan gigi palsu atau implan untuk memulihkan fungsi gigi.
Dengan pemahaman yang tepat tentang penyebab dan gejalanya, serta penanganan yang sesuai. Anda dapat menghindari pencabutan gigi yang tidak perlu dan menjaga kesehatan gigi Anda lebih lama.
“Simak Juga: Paru-paru Basah pada Dewasa Muda, Waspadai Tanda-tanda Ini”