Bossmoonvape – Gangguan neurodevelopmental (NDs) bukan hanya mencakup autisme atau hiperaktivitas, tetapi juga meliputi berbagai kondisi lain yang memengaruhi perkembangan otak dan saraf. Jumlah anak dengan gangguan perkembangan otak di Indonesia semakin meningkat, dan masalah ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Dari autisme (ASD) hingga gangguan perilaku, cerebral palsy, hingga gangguan belajar, anak-anak dengan NDs seringkali memerlukan dukungan dan perhatian ekstra untuk membantu mereka mencapai potensi terbaik.
Mengenal Jenis Gangguan Neurodevelopmental pada Anak
Gangguan neurodevelopmental atau NDs mencakup berbagai jenis kondisi yang mempengaruhi perkembangan otak. Yang sering kali dapat di diagnosis sejak usia dini. Beberapa kondisi yang paling umum di temukan meliputi Autisme Spectrum Di sorder (ASD). Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), cerebral palsy, gangguan komunikasi, di sabilitas intelektual, dan gangguan belajar. Menariknya, NDs lebih sering ditemukan pada anak laki-laki. Karena perbedaan struktur genetik dan biologi yang dapat mempengaruhi risiko terkena gangguan ini.
Selain itu, beberapa anak dapat mengalami lebih dari satu jenis gangguan, yang sering kali sulit untuk dideteksi pada usia dini. Gejala gangguan ini bisa muncul pada masa kanak-kanak, remaja, atau bahkan baru tampak saat dewasa. Oleh karena itu, perhatian terhadap deteksi dini sangat penting untuk membantu anak-anak tersebut mendapatkan penanganan yang tepat.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Pentingnya Intervensi Dini dan Dukungan Berkelanjutan
Menurut Chiu Loo Kwong, Pendiri dan Direktur Olive Tree Development Centre. Memberikan pengetahuan yang mendalam kepada orang tua, pengasuh, dan guru tentang NDs dapat menciptakan perawatan dan pengobatan jangka panjang yang efektif. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan keterlambatan perkembangan. Karena mereka dapat memperoleh keterampilan dasar yang penting dan meraih perkembangan kognitif yang lebih baik.
Chiu juga berbagi pengalaman, di mana 80 persen anak-anak dengan autisme menunjukkan perbaikan signifikan melalui terapi spesialis. Banyak dari mereka yang mampu bersekolah dan mengembangkan keterampilan sosial, perilaku, serta komunikasi, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka.
Konferensi dan Inisiatif untuk Meningkatkan Kesadaran
Untuk lebih mendalami isu ini, Olive Tree Development Centre akan menggelar konferensi spesialis di Jakarta pada 29-30 November 2024, dengan tema “Dukungan & Identifikasi Neurodevelopment: Perspektif dari Terapis & Dokter.” Konferensi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang gangguan neurodevelopmental dan strategi dukungannya di Indonesia. Para profesional terkemuka, termasuk Associate Professor Lourdes Mary Daniel dari KK Women’s and Children’s Hospital Singapura dan Dr. Eunice Tan dari Singapore University of Social Sciences. Akan berbagi wawasan mengenai terapi inovatif, identifikasi dini, dan intervensi yang dapat membantu anak-anak dengan gangguan neurodevelopmental.
Inisiatif seperti konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memahami kebutuhan anak-anak dengan gangguan neurodevelopmental. “Kami berharap konferensi ini dapat menjadi platform untuk kita semua bersatu, mengangkat, dan melayani lebih banyak kebutuhan anak-anak dengan gangguan neurodevelopmental,” ujar Chiu.
Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis pengetahua. Di harapkan anak-anak dengan gangguan neurodevelopmental di Indonesia bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik. Sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.
“Simak Juga: Gula Tersembunyi, Bahaya yang Mengintai dari Makanan Kemasan”