Bossmoonvape – Boneka Labubu yang lucu dan menggemaskan kini tidak hanya populer di China, tetapi telah mendunia. Salah satu faktor yang mendorong kepopuleran Labubu adalah perusahaan di baliknya, Pop Mart, yang di pimpin oleh Wang Ning. Dengan produk boneka yang terus laris manis, Wang Ning kini masuk dalam daftar 100 orang terkaya di China. Bahkan menduduki peringkat ke-552 dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes.
Mengutip laporan dari KrAsia, pada paruh pertama tahun 2024, Pop Mart berhasil mencatatkan penjualan internasional yang melonjak pesat. Penjualan internasional mereka mencapai USD 189 juta (sekitar Rp 2,9 triliun). Yang merupakan kenaikan sebesar 259% di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Keberhasilan ini membawa dampak signifikan pada kekayaan pribadi Wang Ning, yang kini di perkirakan mencapai sekitar Rp 945 triliun.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Asia Tenggara Jadi Pasar Utama Pop Mart
Asia Tenggara telah menjadi pasar terbesar bagi Pop Mart, menyumbang lebih dari 40% dari total penjualan internasional mereka. Pada bulan Juli 2024, Pop Mart membuka toko internasional ke-100 mereka di Jakarta. Sebuah langkah penting dalam ekspansi mereka di kawasan ini. Rencana perusahaan untuk terus berkembang pun semakin nyata. Dengan rencana membuka 20 lokasi tambahan di Asia Tenggara pada akhir tahun ini, serta sepuluh lokasi lagi pada tahun 2025.
Melihat kesuksesan yang di raih di pasar internasional, tidak mengherankan jika Pop Mart terus mengincar pasar global, termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya. Keberhasilan mereka juga berkat kerja sama dengan berbagai seniman yang menciptakan desain boneka unik dan menarik, membuat setiap produk terasa istimewa bagi para kolektor dan penggemar.
Perjalanan Pop Mart dari Mainan Misteri hingga Global
Pop Mart di dirikan pada tahun 2010 dan mengusung konsep penjualan kotak misteri berisi mainan collectible, dengan harga sekitar Rp 155 ribu per kotaknya. Konsep ini terbukti sukses dan mengundang minat banyak orang, khususnya di kalangan penggemar mainan dan kolektor. Selain Boneka Labubu, beberapa seri mainan terlaris lain nya termasuk Dimoo, Molly, dan Skullpanda, yang juga mendapatkan sambutan luar biasa di pasar global.
Keberhasilan Pop Mart tidak hanya terbatas pada penjualan di toko fisik, tetapi juga mencakup pasar online yang terus berkembang. Dengan kemitraan strategis bersama berbagai seniman dan perancang mainan, Pop Mart terus menciptakan produk yang inovatif dan menarik, menjadikannya pemain utama di industri mainan collectible global. Wang Ning, sang CEO, tidak hanya meraih kesuksesan finansial, tetapi juga telah membangun sebuah merek yang menginspirasi dan mendunia.
Kini, dengan kekayaan mencapai Rp 945 triliun, Wang Ning dan Pop Mart menunjukkan bahwa dengan inovasi dan visi yang kuat, sebuah perusahaan dapat berkembang pesat dan mencetak sejarah di industri global.
“Simak Juga: Mengamati bintang, Rekomendasi 6 Tempat Tergelap di Bumi”