Strategi Baru WHO untuk Kesehatan Digital

Bossmoonvape – Strategi Baru WHO untuk Kesehatan Digital resmi di perpanjang hingga tahun 2027. Sebagai bagian dari upaya global untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan berbasis teknologi. Keputusan ini di ambil dalam sidang Dewan Eksekutif WHO yang menyoroti perlunya adaptasi berkelanjutan terhadap tantangan layanan kesehatan di era digital, terutama di negara-negara berkembang.

Strategi ini bukan sekadar kebijakan teknis, melainkan bentuk komitmen jangka panjang untuk mendorong transformasi digital kesehatan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan. WHO menekankan pentingnya peran komunitas lokal dan kewirausahaan dalam membangun sistem yang dapat bertahan dan berkembang sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

Perpanjangan Strategi hingga 2027: Fokus pada Negara Berkembang

Strategi Baru WHO untuk Kesehatan Digital awalnya di rancang untuk periode 2020–2025. Namun tantangan global yang terus berubah membuat perpanjangan hingga 2027 menjadi langkah logis. WHO menyebut bahwa lebih dari separuh populasi dunia belum mendapatkan akses ke layanan kesehatan dasar. Dan teknologi digital adalah jembatan potensial untuk menutup kesenjangan ini.

Melalui strategi ini, negara-negara berkembang di dorong untuk memperkuat infrastruktur digital mereka. Termasuk pengembangan sistem data kesehatan, pelatihan tenaga kerja digital. Serta adopsi perangkat berbasis teknologi seperti aplikasi kesehatan, telemedisin, dan perangkat wearable. Semua ini di rancang agar layanan kesehatan menjadi lebih terjangkau, efisien, dan responsif.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Pertemuan GIDH 2025: Kolaborasi Internasional untuk Masa Depan Kesehatan

Strategi Baru WHO juga akan menjadi tema utama dalam pertemuan kedua Inisiatif Kesehatan Digital Global (GIDH) yang akan di gelar pada 28–29 Mei 2025 di Jenewa, Swiss. Forum ini akan mempertemukan pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan organisasi kesehatan internasional untuk membahas implementasi konkret dan pembiayaan berkelanjutan dari program digitalisasi layanan kesehatan.

Pertemuan ini menjadi panggung penting untuk memperluas kolaborasi lintas negara dan mempercepat inovasi digital yang berfokus pada kebutuhan nyata masyarakat. Salah satu agenda utama adalah bagaimana memberdayakan inovator lokal agar dapat mengembangkan solusi berbasis teknologi yang sesuai dengan konteks sosial dan ekonomi masing-masing negara.

Kesehatan Digital sebagai Pilar Masa Depan

Dengan Strategi Baru WHO untuk Kesehatan Digital, dunia diharapkan tidak hanya bertumpu pada kecanggihan teknologi. Tetapi juga pada keberlanjutan sistem yang melibatkan masyarakat sebagai pusat pengambilan keputusan. Perpanjangan strategi ini mencerminkan keseriusan WHO dalam memastikan bahwa transformasi digital bukan hanya milik negara maju, tetapi hak setiap individu di planet ini.

Langkah ini membuka peluang bagi sistem kesehatan global untuk bergerak ke arah yang lebih cerdas, merata, dan tangguh. Sebuah visi yang kini bukan lagi sekadar rencana, tetapi sedang dijalankan secara nyata.

“Simak Juga: Hari Kanker Ovarium: Kenali Gejala Sejak Dini”

Scroll to Top