Bossmoonvape – Aksi De Gea menjadi penentu kemenangan Fiorentina dalam laga leg pertama perempat final UEFA Conference League melawan Celje. Pertandingan yang di gelar di Arena Petrol, Slovenia, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB, berlangsung sengit hingga menit-menit akhir.
Fiorentina sempat unggul 2-0 lewat gol dari Luca Ranieri di babak pertama dan penalti Rolando Mandragora di menit ke-62. Namun, Celje memperkecil ketertinggalan melalui penalti Logan Delaurier-Chaubet delapan menit kemudian. Saat laga hampir berakhir, tuan rumah mendapat peluang emas untuk menyamakan skor.
Di momen krusial itu, Aksi De Gea menyelamatkan Fiorentina. Tembakan first time dari pemain pengganti Edmilson di dalam kotak penalti mengarah ke gawang, namun De Gea dengan sigap membendung bola menggunakan kakinya. Penyelamatan itu menjadi momen paling menentukan dalam pertandingan.
Performa Konsisten dan Pengaruh Besar De Gea
Aksi De Gea tak hanya jadi sorotan karena momen penyelamatan akhir, tapi juga karena konsistensinya sepanjang laga. Kiper asal Spanyol itu mencatatkan tiga penyelamatan penting, termasuk dua di antaranya dari percobaan di dalam kotak penalti. Ia juga melakukan empat kali sapuan yang mengamankan lini belakang Fiorentina dari ancaman tim tuan rumah.
Berkat kontribusinya, De Gea mendapat rating 7,3 dari Sofascore. Ini menjadi bukti bahwa dirinya masih punya kualitas kelas dunia, bahkan di usia 34 tahun. Eks kiper Manchester United tersebut kembali menunjukkan bahwa dirinya belum habis, dan masih mampu tampil di level kompetisi Eropa dengan performa tinggi.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
De Gea di Puji, Onana di Hujat: Fans MU Bereaksi
Aksi De Gea juga ramai di bicarakan di media sosial. Akun resmi UEFA Conference League di platform X (dulu Twitter) mengunggah foto penyelamatan sang kiper. Respons dari para fans, khususnya pendukung Manchester United, pun membludak.
“Kami minta maaf De Gea: kami tak seharusnya melepasmu pergi,” tulis salah satu akun fanbase MU. Lainnya menambahkan, “Kami rindu saves-saves kamu. Onana bikin kami darah tinggi.”
Komentar tersebut mengacu pada performa buruk Andre Onana, pengganti De Gea di Manchester United, yang di hari yang sama justru membuat dua kesalahan fatal di Liga Europa hingga timnya hanya bermain imbang 2-2 kontra Lyon.
Aksi De Gea malam itu bukan sekadar penyelamatan. Ia membawa Fiorentina lebih dekat ke semifinal dan sekaligus mempertegas bahwa pengalaman, ketenangan, dan instingnya di bawah mistar masih menjadi aset berharga di sepak bola Eropa.