Bossmoonvape – Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 10 juta menjadi kunci sukses bagi banyak UMKM untuk berkembang dan meraih pasar internasional. Seperti yang di alami oleh Jakarta Candle, sebuah UMKM yang bergerak di bidang pembuatan lilin hias, yang kini mampu menembus pasar luar negeri berkat bantuan KUR dan ketekunan mereka dalam mengembangkan usaha.
KUR Rp 10 Juta Membuka Peluang Baru untuk Jakarta Candle
Jakarta Candle adalah usaha yang di miliki oleh pasangan Dhanu Trapsilo (45) dan Yulianah (46), yang berlokasi di Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka memproduksi lilin hias dari bahan organik dan ramah lingkungan, yang di gunakan untuk dekorasi pernikahan, pajangan, hingga kebutuhan yoga dan meditasi. Usaha ini berawal dari keterampilan Dhanu yang belajar membuat lilin hias di Bali pada tahun 2004. Pada tahun 2013, setelah menikah dengan Yulianah, mereka memutuskan untuk mulai membuat lilin hias di Bojonggede dengan modal awal Rp 5 juta.
Namun, seiring dengan berkembangnya usaha, mereka merasa perlu tambahan modal untuk memperluas produksi dan pengadaan bahan baku. Pada tahun 2015, mereka mengambil pinjaman KUR Rp 10 juta dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Yang kemudian berkembang menjadi pinjaman dengan total Rp 50 juta. Pinjaman tersebut membantu Jakarta Candle untuk membeli bahan baku, memperbaiki fasilitas produksi, dan menambah tenaga kerja. “Dengan KUR BRI, kami bisa mengembangkan usaha dan membeli bahan baku yang di perlukan,” ujar Yulianah.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Dari KUR Rp 10 Juta ke Pasar Internasional
Seiring dengan bantuan KUR, Jakarta Candle mulai memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan produk mereka. Melalui pemasaran online yang gencar, Jakarta Candle mulai dikenal hingga ke luar negeri. Mereka memiliki pelanggan tetap dari Malaysia, Singapura, dan Australia. Selain itu, produk mereka juga digunakan oleh pelaku usaha florist dan dekorasi pernikahan, bahkan telah mencapai Dubai.
Omzet Jakarta Candle pernah mencapai Rp 700 juta per bulan berkat kemampuan mereka menjangkau pasar internasional. “Lilin kami sudah sampai ke Dubai sebagai sampel, dan pembelian sudah mencapai Malaysia, Australia, dan Singapura,” jelas Yulianah. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana pinjaman KUR Rp 10 juta dapat membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkembang ke pasar global.
Peran BRI dalam Mendukung UMKM untuk Menembus Pasar Global
Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif, menjelaskan bahwa BRI memiliki peran penting dalam mengembangkan UMKM melalui berbagai program pembiayaan, termasuk KUR. Menurut Ivam, KUR bukan hanya memberikan pinjaman modal tetapi juga berfungsi sebagai sarana pembinaan usaha. “BRI membantu UMKM yang sudah memiliki usaha berjalan untuk mengembangkan kapasitasnya,” ujar Ivam.
BRI mendukung Jakarta Candle sejak awal usaha mereka, memberikan modal untuk membeli bahan baku, dan membantu mereka memperluas jangkauan produk. Ivam juga menambahkan, BRI berkomitmen untuk membuka akses pasar global bagi UMKM Indonesia melalui berbagai program seperti Rumah BUMN, BRIncubator, Growpreneur by BRI, dan BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Program-program ini bertujuan untuk memberi pelatihan dan akses kepada UMKM agar dapat bersaing di pasar internasional.
Misi BRI untuk UMKM yang Maju dan Berdaya Saing Global
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa salah satu misi besar BRI adalah membuka akses pasar global bagi UMKM Indonesia. Melalui berbagai inisiatif, BRI ingin membantu UMKM agar tidak hanya berkembang di pasar domestik tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional. “Kami percaya dengan memperluas akses pasar global. UMKM akan dapat menciptakan surplus neraca jam kerja yang pada akhirnya membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia,” ujarnya.
Kisah sukses Jakarta Candle adalah bukti nyata bahwa dengan bantuan KUR Rp 10 juta dan dukungan yang tepat. UMKM dapat berkembang, menembus pasar internasional, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
“Simak Juga: Penemuan Beras Impor Berkutu oleh Titiek Soeharto”