Cabai Rawit Merah Semakin Mahal, Apa Penyebabnya?

Bossmoonvape – Harga cabai rawit merah mengalami lonjakan signifikan menjelang bulan Ramadhan 2025. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan, Budi Santoso, harga cabai pada akhir Februari 2025 tercatat mengalami kenaikan sebesar 23,23%. Harga per kilogram cabai rawit merah kini menyentuh angka Rp 81.700. Kenaikan harga cabai ini menjadi perhatian utama di tengah kecenderungan stabilitas harga bahan pokok lainnya. Lantas, apa yang menjadi penyebab utama lonjakan harga cabai rawit merah tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.

Kenaikan Harga Cabai Rawit Merah di Bulan Ramadhan

Menjelang bulan Ramadhan, harga bahan pokok cenderung mengalami fluktuasi. Meskipun sejumlah komoditas pangan utama lainnya tetap stabil, cabai justru menunjukkan kenaikan yang signifikan. Menurut Budi Santoso, kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan cabai akibat faktor cuaca ekstrem. Curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah sentra produksi seperti Magelang, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi menyebabkan penurunan produksi cabai rawit merah. Hal ini menyebabkan harga cabai rawit merah melonjak tajam di pasaran.

“Hanya komoditas cabai yang mengalami kenaikan sebesar 23,23% month-to-month (MoM) menjadi Rp 81.700 per kilogram (kg),” ujar Budi Santoso dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta pada Senin (3/3/2025). Kondisi ini mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama menjelang bulan puasa yang identik dengan konsumsi cabai yang tinggi.

“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”

Faktor Cuaca yang Memengaruhi Produksi

Cuaca ekstrem menjadi faktor utama yang memengaruhi pasokan cabai rawit merah. Tingginya curah hujan selama bulan Februari 2025 menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen. Budi Santoso menjelaskan bahwa cuaca yang tidak mendukung ini menyebabkan berkurangnya jumlah cabai yang tersedia di pasar. Akibatnya, para pedagang terpaksa menaikkan harga jual untuk menutupi kekurangan pasokan.

Selain cuaca, faktor lain yang mempengaruhi harga cabai adalah biaya distribusi dan logistik yang semakin meningkat. Meskipun pemerintah berusaha menjaga kestabilan harga, peran cuaca yang tidak menentu mempengaruhi ketersediaan dan harga barang, terutama pada komoditas yang rentan terhadap perubahan cuaca, seperti cabai.

Dampak Kenaikan Harga Cabai Rawit Merah terhadap Inflasi

Kenaikan harga cabai juga memberi andil terhadap angka inflasi di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), cabai memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,17% pada Februari 2025. Angka ini cukup signifikan karena cabai merupakan salah satu bahan pokok yang banyak digunakan dalam masakan sehari-hari. Meskipun harga barang kebutuhan pokok lainnya cenderung stabil, lonjakan harga cabai menjadi sorotan karena dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat.

Di sisi lain, BPS juga mencatatkan deflasi sebesar 0,76% secara month-to-month (MoM) pada Januari 2025, namun angka inflasi tahunan year-on-year (YoY) tercatat 0,76%. Sementara itu, inflasi pada volatile food seperti cabai tercatat sebesar 2,95% secara MoM dan 3,07% secara YoY.

Harga Cabai Rawit Merah di Berbagai Daerah

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga rata-rata cabai tercatat sebesar Rp 104.350 per kilogram. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 29,39% atau sekitar Rp 23.700 per kilogram di bandingkan dengan harga sebelumnya. Meskipun demikian, harga cabai ini belum mencerminkan harga di seluruh daerah di Indonesia. Beberapa wilayah belum melaporkan harga terbaru, sehingga harga bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi.

Kenaikan harga cabai rawit merah ini tentunya menjadi perhatian bagi masyarakat yang menggantungkan kebutuhan dapurnya pada komoditas ini. Pemerintah pun terus berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok lainnya agar tidak terjadi lonjakan harga yang terlalu tinggi menjelang Ramadhan dan Lebaran.

Meningkatnya harga cabai menjelang Ramadhan di sebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat cuaca buruk yang terjadi pada bulan Februari. Hal ini memperburuk kondisi distribusi cabai yang mengarah pada kenaikan harga. Meskipun sejumlah komoditas pangan lainnya tetap stabil, harga cabai tetap menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Mengingat cabai merupakan bahan pokok yang banyak digunakan dalam masakan sehari-hari, kenaikan harga ini tentu memberikan dampak yang cukup besar, terutama bagi masyarakat dengan anggaran terbatas.

“Simak Juga: Nasib Kratom, Sudah Diekspor, Tapi Belum Bisa Dijual Bebas”

Scroll to Top