Bossmoonvape – Sakit jantung, yang dulu lebih sering menyerang orang usia lanjut, kini semakin sering di temukan pada usia muda. Hal ini di tunjukkan dengan meningkatnya angka kematian mendadak, terutama saat berolahraga. Dokter spesialis jantung, Dr. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP (K), FIHA – SHL, menjelaskan bahwa hampir semua jenis penyakit jantung berpotensi menyebabkan kematian mendadak. Tidak hanya serangan jantung koroner. Tetapi juga penyakit katup jantung, penyakit irama jantung, penyakit otot jantung, hingga gagal jantung dapat menimbulkan risiko yang sama.
Fenomena ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat banyaknya kasus kematian mendadak yang terjadi pada usia muda, yang seharusnya masih dalam fase produktif dan sehat. Dr. Anna menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit jantung. Serta pentingnya menjalani gaya hidup sehat dan pengobatan rutin untuk mencegah sakit jantung berkembang.
Gaya Hidup Tidak Sehat: Penyebab Utama Penyakit Jantung
Salah satu faktor utama yang memicu penyakit jantung, terutama pada usia muda, adalah gaya hidup tidak sehat. Ketua PERKI, Jaya Vireza Pratama Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, FSCAI, FSCAI, mengungkapkan bahwa kebiasaan buruk seperti kurangnya aktivitas fisik. Konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, serta tingginya angka perokok di Indonesia menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung.
Gaya hidup yang tidak sehat ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit jantung koroner yang akhirnya berkembang menjadi gagal jantung. Selain itu, gaya hidup buruk ini juga dapat memicu diabetes, yang semakin memperburuk kondisi kesehatan jantung. Jaya menekankan bahwa pola hidup sehat. Seperti rajin berolahraga dan mengatur pola makan yang seimbang, dapat mencegah perkembangan penyakit jantung yang fatal. Tidak hanya itu, upaya untuk menurunkan angka perokok, terutama di kalangan usia muda, juga sangat penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung di masa depan.
“Baca Juga Di Aplikasi BMV Khilafers”
Kolaborasi Global untuk Menanggulangi Penyakit Jantung
Menyikapi meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit jantung, berbagai inisiatif dan forum ilmiah terus di gelar untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas layanan kesehatan kardiovaskular di Indonesia. Salah satunya adalah Siloam Cardiac Summit 2025, yang di adakan di Jakarta pada 11 Januari 2025. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu, tetapi juga mencerminkan komitmen RS Siloam dalam mendorong standar pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dalam acara tersebut, berbagai pembicara internasional dari institusi ternama seperti Cleveland Clinic (AS), National Taiwan University Hospital (Taiwan), dan National University Heart Centre Singapore berbagi pengetahuan terbaru mengenai topik-topik kardiovaskular. Dokter Anna berharap kolaborasi global ini akan membawa dampak positif dalam meningkatkan kualitas perawatan jantung di Indonesia. Dengan kerjasama antara tenaga medis Indonesia dan global, di harapkan Indonesia dapat memperbaiki standar pelayanan kardiovaskular dan mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung yang semakin tinggi, terutama pada usia muda.
Menjaga Kesehatan Jantung: Langkah Mencegah yang Harus Di lakukan
Pencegahan adalah kunci utama dalam menghindari penyakit jantung. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini. Hal ini bisa di mulai dengan mengadopsi gaya hidup sehat, mengurangi konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula, serta rajin berolahraga. Selain itu, bagi mereka yang telah terdiagnosa hipertensi atau diabetes. Kepatuhan dalam mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter juga sangat krusial untuk mencegah penyakit jantung lebih lanjut.
Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan jantung, di harapkan kasus sakit jantung pada usia muda dapat di tekan. Tentu saja, hal ini memerlukan kerjasama antara individu, tenaga medis, dan pihak-pihak terkait untuk menciptakan lingkungan yang mendukung hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Simak Juga: Cuka Apel, Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Rutin Meminumnya”